Wednesday, February 3, 2016

Heboh Virus Zika, Menkes Sebut Belum Ada Peningkatan Kasus Mikrosefali

Infeksi virus Zika dikaitkan dengan mikrosefali yakni kelainan bawaan yang membuat otak dan ukuran kepala tidak tumbuh sebagaimana mestinya. Di Indonesia, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek belum melihat ada peningkatan kasus mikrosefali.

"Belum. Kami tidak ada data tersebut. Harus dibuktikan dulu bahwa penyebabnya adalah Zika. Nah itu yang belum," kata Menkes Nila, ditemui dalam seminar nasional kegawatdaruratan di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (3/2/2016).

Di Amerika Latin, khususnya di Brazil, outbreak virus Zika dibarengi dengan peningkatan kasus mikrosefali. Meski belum 100 persen terkonfirmasi, dugaan bahwa infeksi Zika pada ibu hamil berubungan dengan kelahiran anak dengan mikrosefali terus menguat.

Belakangan, infeksi virus Zika dikaitkan juga dengan gangguan saraf guillain barre syndrome (GBS). Sindrom ini memicu kelumpuhan otot, dan bisa menyebabkan kematian ketika yang terserang adalah otot-otot pada organ vital seperti otot pernapasan.

Virus Zika termasuk dalam golongan flavavirus, yang masih berkerabat dekat dengan virus dengue dan chikungunya. Sama seperti dengue, Zika juga ditularkan oleh nyamuk Aedes, terutama Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua spesies nyamuk ini hidup di Indonesia.

Keberadaan virus zika di Indonesia sudah dilaporkan sejak tahun 1970-an, melalui temuan antibodi pada beberapa pasien di Klaten. Temuan secara virologi baru dilaporkan untuk pertama kalinya pada 2015, secara tidak sengaja saat para ilmuwan dari Lembaga Biomolekular Eijkman meneliti dengue di daerah Jambi.





Sumber : detik.com

Related Posts

0 comments: